Beda Pemilihan Umum Di Kanada Dan Di Indonesia

Cerita hari ini tentang Pemilihan Umum di Kanada. Ceritanya, kemarin tanggal 21 Oktober 2019, Kanada menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk memilih Perdana Menteri atau PM Kanada. Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya, pemimpin tertinggi di Kanada adalah Perdana Menteri dan sekarang dijabat oleh PM Justin Trudeau.

Pemilihan Umum di Kanada:

Jika di Indonesia pemilihan umum banyak partai yang berpartisipasi, lain halnya dengan di Kanada. Partainya hanya 6 (enam) saja. Yang paling dominan hanya 2 (dua) yaitu Liberal dan Konservatif atau Conservative.  Sedangkan 4 (empat) lainnya tidak begitu dominan alias persaingannya kurang ketat dibandingkan dua partai yaitu Liberal dan Konservatif tersebut. PM Justin Trudeau sendiri adalah Liberal. Seperti halnya pemilihan umum di Indonesia, di Kanada sendiri juga ada kampanye-kampanye untuk partai tersebut. Juga kampanye untuk pemilihan legislatif atau di Indonesia MPR. Jadi misalnya si A dari partai A. Mereka memasang tanda-tanda di jalanan. Bedanya, di Kanada tidak boleh pasang slogan atau kain-kain yang digantung seperti di Indonesia, melainkan berbentuk papan nama yang di tancap di rumput atau pekarangan rumah orang. Saya tidak memasang fotonya di sini karena saya tidak mau berpolitik di blog ini. Nah, sebelum menancap papan nama orang yang mau dipromosikan, biasanya pintu rumah kita diketok dulu dan ditanya apakah kita keberatan atau tidak jika di halaman rumah ditancap papan nama tersebut. Jika kita tidak suka, mereka tidak akan memaksa. Namun, ada juga yang menancap tanpa permisi yang membuat orang marah. 

Debat seru di TV

Seperti Indonesia, di Kanada juga ada debat calon Presiden, namun ini debat calon PM atau Perdana Menteri. Debat tersebut disiarkan di TV secara langsung dan dalam bahasa Inggris dan Prancis! Jadi, jika kamu berniat untuk masuk politik di Kanada, setidaknya kamu harus lancar dua bahasa tersebut. Untuk pemilih, semua orang yang termasuk warga negara Kanada, boleh memilih. Artinya, dengan status warga negara/Citizen. Sedangkan yang masih Permanent Resident tidak boleh memilih. Nah itulah beda antara status Citizen dan Permanent Resident. Keduanya memiliki hak yang sama untuk bekerja, berobat, dan bersekolah, serta tinggal di Kanada, namun beda dalam hal hak pilih untuk pemilihan umum di Kanada. 

Artikel Menarik Lainnya:
Setiap partai, seperti biasa mengkampanyekan platform atau agenda mereka jika terpilih. Puncaknya adalah tanggal 21 Oktober 2019 kemarin. Lucunya, di Kanada, kita bisa memilih duluan (seminggu sebelum pemilihan resmi). Seperti di Indonesia, kita akan dikirimkan kertas untuk memilih berikut tempat atau lokasi pemilihan suara dan lokasi seandainya kita ingin memilih duluan. Biasanya, orang yang memilih duluan, karena alasan tidak mau ramai, malas mengantri, hingga urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggal sebab pemilihan umum di Kanada tidak libur seperti di Indonesia. Karena hal ini, biasanya tanggal untuk "memilih duluan" tersebut biasanya hari libur seperti Sabtu atau Minggu. Setelah pemilihan umum, hasilnya disiarkan secara luas di TV untuk perhitungan sementara atau Quick Count. 

Nah, yang membedakan pemilihan umum di Indonesia dengan Kanada, orang Kanada tidak terlalu ramai ribut di sosial media. Tentu saja ada pro dan kontra serta masing-masing orang membela pilihannya masing-masing, namun tidak se-ekstrim seperti di Indonesia. Pada saat pemilihan umum pun, berlangsung dengan tertib tanpa ribut apalagi rusuh. Itulah beda negara maju dengan negara berkembang. Sesama teman juga jarang membicarakan masalah politik, kecuali sudah berteman baik dan tau pilihannya sama. Jika berbeda, jarang sekali orang sini berantem atau ribut karena beda pilihan. Walaupun, kampanye di TV terkadang terlihat "to the point" dalam hal menjatuhkan lawannya seperti iklan yang menjelekkan PM Trudeau, dan sebagainya, namun orang Kanada jarang "baper". Dan yang dijelekkan cuek saja. 

Terakhir, yang membuat saya salut, hasil pemilihan kemarin adalah dimenangkan oleh Partai Liberal. Artinya, PM Justin Trudeau akan menjabat lagi. Partai yang kalah, sangat berbesar hati. Pidatonya sangat berkesan, tidak menjatuhkan, tetap optimis dan sangat bijak. Tidak ada kesan mengompori kemarahan yang kalah atau menjelekkan pemerintahan yang sekarang. Jauh dari kesan demo apalagi anarkis, walaupun mungkin dalam hati bersungut-sungut. Mereka hanya berprinsip, toh pemerintahan itu tidak selamanya, 4 tahun lagi akan berganti. Jadi jalani saja yang ada sekarang sambil mempersiapkan diri. Istilahnya dunia belum kiamat. Jadi tetap optimis! 

Lihat artikel terbaru klik di sini
Copyright of Winda Tanu
Klik Label "Tinggal Di Kanada" di bawah untuk artikel lainnya

Comments

Pictures & Contents in this Blog are copyright of Winda Tanu. No Copies are allowed w/o Permission.

Popular posts from this blog

Fakta Unik Jika Ingin Membeli Mobil Di Kanada

Biaya Berobat Sakit Gigi Di Luar Negeri

Culture Shock Di Kanada Yang Perlu Kamu Ketahui