Terlalu Mahal Supermarket Di Boikot

supermarket di boikot
Stok barang kosong

Covid sudah berlalu namun harga masih menjulang tinggi. Akibatnya, supermarket yang masih mematok harga tinggi diboikot. Hal ini benar terjadi di Kanada.

Supermarket Di Boikot Karena Terlalu Mahal

Belakangan, harga beli masyarakat sudah semakin terseok-seok karena harga yang melambung tinggi. Jangankan untuk kebutuhan sekunder, kebutuhan primer semacam bahan makanan saja banyak dikeluhkan oleh masyarakat Kanada. Tidak hanya di Indonesia!

Satu hal yang membuat saya merasa "respect" untuk tinggal di negara ini, karena masyarakatnya yang tidak "hedon". Jika di Indonesia saya melihat betapa gaya hidup sejumlah orang sangat berlebihan, makan makanan mahal (ada yang mengandung emas, apa betul?) atau makanan lain yang seporsi bisa berjuta-juta lalu ramai-ramai posting di social media. Namun tidak demikian halnya dengan kehidupan di Kanada.

Sekaya-kayanya orang yang saya lihat di sini dengan naik mobil mewah merek Internasional, tidak ada yang pamer. Dan saya nyaris tidak pernah melihat orang menenteng tas mahal inisial "H" apalagi posting di social media. Walaupun kenyataannya, banyak sekali orang kaya di Kanada loh. Artinya, dengan rumah mewah berlatar belakang pegunungan, danau beserta boat atau yacht yang parkir di belakang rumah. Tapi mereka tidak menenteng tas "H".

Kembali kepada harga bahan makanan di supermarket. Ada beberapa supermarket yang mematok bahan makanan yang mahal. Layaknya jika terjadi di Indonesia, mungkin kebanggaan tersendiri untuk belanja di supermarket mahal. Namun tidak halnya di sini. Di Kanada, orang ramai-ramai memboikot supermarket tersebut. Harusnya, jika kita merasa supermarket harganya mahal, ya tidak usah belanja di supermarket tersebut. Tapi disini, orang merasa kita perlu untuk bertoleransi terhadap keprihatinan ekonomi.
 
Supermarket yang berharga mahal tersebut dianggap egois, hanya mementingkan keuntungan sendiri dan memperkaya diri sendiri. Bahkan berita nasional memuat berapa keuntungan atau profit supermarket tersebut tahun-tahun belakangan ini. Dan dianggap sudah sangat egois dan hanya memikirkan kesejahteraan pemiliknya saja. Alhasil, masyarakat merasa muak dan memboikot supermarket tersebut.

Saya berkesempatan lewat dan masuk supermarket tersebut untuk membeli beberapa buah yang sedang sale atau discount. Dan saya lihat barang-barang mereka nyaris kosong. Pemilik toko takut menaruh barang mereka karena takut busuk akibat tidak ada yang membeli.  Untuk deretan keju dan buah mereka memberi potongan harga besar-besaran agar ada yang membeli.

Minggu depannya, mereka menaruh iklan besar bahwa harga mereka mendapat penyesuaian sehingga lebih murah. Dan benar saja, harga mereka sangat turun jauh dan stok barangnya kembali penuh dengan bahan makanan yang lebih segar dan tentu saja lebih murah!

Orang-orang mulai berdatangan dan membeli kembali bahan makanan di supermarket tersebut.  Dan suasana kembali terlihat sedikit normal dan membaik.

pemotongan harga makanan
Diskon harga makanan

Positifnya, langkah tersebut diikuti oleh supermarket lainnya yang memang harganya tidak terlalu mahal. Sehingga harga bahan makanan semakin terjangkau. Saya sangat kagum dengan usaha pemerintah untuk mengembalikan situasi ekonomi. Walau belum sepenuhnya pulih namun sudah ada perbaikan harga. Fakta terakhir dari laporan teman-teman di Indonesia, Indonesia masih belum menyesuaikan kondisi harga. Harga masih melambung tinggi. Bahkan saya merasa harga restoran di Indonesia sudah menyamai harga restoran di Kanada. Sangat miris. Semoga kondisi segera di atasi dan membaik.

Copyright of Winda Tanu

Comments

Pictures & Contents in this Blog are copyright of Winda Tanu. No Copies are allowed w/o Permission.

Popular posts from this blog

Suka Duka Hidup Di Kanada 2

Peraturan Menyetir Di Kanada 1