7 Saran Untuk Mencari Jodoh Atau Pasangan Hidup
Saran Untuk Mencari Jodoh
Mencari jodoh atau mencari pasangan hidup tidak mudah! Buat kamu yang sudah berusia matang apalagi mapan tapi belum menikah dan sulit mencari jodoh, pasti super galau. Apalagi, kalau melihat kiri-kanan teman seangkatan sudah menikah. Belum lagi di "balap" adik, di "tikung" sepupu, apalagi di "loncat" keponakan!Rasanya kesal dan jadi kepikiran alias menyita batin dan perasaan. Belum lagi pertanyaan menjengkelkan dari orang sekitar "kapan married?" rasanya ingin "jedig" yang nanya. Kalau dijawab baik-baik, yang nanya semakin ngelunjak. Dijawab sedikit jutek balasannya "pantesan tidak kawin-kawin, soalnya judes!". Padahal, asal kamu tahu, orang yang menanyakan hal seperti itu sebenarnya adalah orang yang sirik dengan keberhasilan kita dan mencari celah dari kekurangan kita yang belum menikah! Bener lho!...
Saya sendiri termasuk orang yang telat married. Tapi saya tidak menyesal! Sebab dengan telat menikah, saya punya banyak waktu dengan orang tua, puas bekerja (sekarang jadi Ibu RT rela aja), dan tidak lagi pecicilan seperti kuda lepas kandang. Sebab masa muda sudah lewat dan puas. Buat kamu yang sedang mencari jodoh atau pasangan hidup, sedikit saran dari saya. Kalau tidak sesuai ya tidak usah di dengar, tapi ini saran kompilasi dari orang-orang yang sudah menikah. Berikut sarannya:
Panduan untuk Mencari Jodoh:
- Carilah pasangan yang memiliki HOBBY yang sama. Kalau dulu orang suka bilang "kita menikah saling melengkapi". Sekarang tidak lagi! Percaya deh, kalau kita punya hobby yang sama dengan pasangan, rasanya lebih nyaman, sejalan dan seperjuangan. Contohnya : pasangan kita hobby Tennis, kita tidak suka Tennis. Jangan galau ya kalau pasangan nanti main Tennis sama cewek atau cowok lain. Kesimpulan: Carilah pasangan di tempat hobby yang sama atau gabung club hobby. Siapa tau, selain mendapat kesenangan karena hobby, juga mendapat jodoh!
- Carilah pasangan yang memiliki kepandaian yang sama. Jika kamu merasa pintar, jangan cari yang di bawah kamu. Jika kamu merasa kurang pintar, jangan berangan-angan mencari yang pintar. Tapi jika kamu mendapat yang lebih dari kamu, ya bersyukur aja, mungkin sudah jodoh. Tapi, jangan mengharap terlalu jauh. Alasannya : Jika kamu kurang pintar dan dapat yang pintar, maka obrolan akan kurang nyambung. Ujungnya, bisa di bully sama pasangan. Percaya deh. Manusia, tidak perempuan atau laki, bisa nyinyir juga lho!
- Carilah pasangan yang memiliki setidaknya "background" yang sama. Contohnya, setidaknya satu suku, setidaknya satu agama, setidaknya satu latar belakang ekonomi. Kalau semuanya beda? Banyak adaptasi yang harus dijalankan. Kalau sabar dan tawakal ya bagus. Tapi manusia terkadang tidak sabar dan baperan.
- Jangan terburu-buru menikah. Umur memang ibarat argo taksi. Selalu jalan tidak pernah mundur atau stop di tempat. Tapi jangan dijadikan alasan untuk terburu-buru. Pokoknya, kenali dulu, pertimbangkan dan gali lebih banyak. Sebab sekali menikah dengan orang yang salah, kamu telah "menciptakan neraka di bumi". Sebab, setiap hari dan setiap waktu kamu akan berhubungan dengan pasangan, berbagi rumah, dan ranjang. Serem kan? Ember!
- Carilah pasangan yang memiliki selera makan yang sama. Kedengarannya tidak masuk akal. Tapi percayalah, penting banget! Karena kita manusia tiap hari makan. Kalau kamu tidak suka pedas dan pasangan suka pedas, ya harus ada yang ngalah. Kalau kamu tidak suka Petai, Jengkol, sementara pasangan suka? Nah .... (untung di Kanada tidak ada Petai dan Jengkol) ..😛Pokoknya percayalah. Saran ini tidak salah.
- Carilah pasangan yang memiliki Visi dan Misi yang sama. Nah, ini adalah fundamental perkawinan. Kalau kita sudah beda kemauannya, terutama melihat makna pernikahan, ya berat deh ke depannya. Bukan nakut-nakutin, tapi sebaliknya benar-benar harus di dalami. Ingat, "Neraka di Bumi". Salah satu contoh visi misi di mulai dari hal yang kecil seperti "jumlah anak yang dikehendaki". Jika kamu menginginkan keluarga kecil dengan 2 anak sementara pasangan menginginkan keluarga besar dengan jumlah anak lebih dari 2 (katakan 4 atau 5), itu saja sudah menjadi "prahara" dalam pernikahan. Terkadang hal kecil dijadikan bahan pertengkaran atau alasan untuk berselingkuh.
- Carilah pasangan yang memiliki "penampilan" yang serasi dengan Anda. Setiap orang ingin memiliki pasangan yang cantik/ganteng. Tinggi dengan bentuk badan atletis atau seksi bak biola Spanyol. Namun, kamu juga harus menilai diri sendiri. Jika kamu merasa memiliki nilai 8, bolehlah berbangga hati mencari si dia dengan "penampakan" 8. Namun jika kamu merasa pas-pas-an, alangkah bijaksananya jika mencari pasangan yang sepadan. Percayalah, penampilan yang "jomplang" akan membuat kamu minder, di bully, bahkan makan hati! Memiliki pasangan yang lebih cantik/ganteng membuat hidup tidak nyaman, selalu merasa curiga/cemburu terhadap pasangan. Sebaliknya, memiliki pasangan yang tidak sepadan, membuat seseorang terkadang merasa minder atau malu berjalan bersama pasangannya di depan umum. Manusia bisa berubah! Awal pernikahan yang penuh cinta bisa berubah seiring waktu. Itulah kenyataan yang menyakitkan Saudara-saudara....
Namun, hal-hal tersebut di atas tidak sepenuhnya bisa di paksakan. Banyak pasangan yang tidak memiliki kesamaan atau hal tersebut di atas namun langgeng-langgeng saja. Karakter kedua belah pihak suami-istri juga sangat menentukan. Jadi ingat, ada perkataan sebagai berikut "orang baik biasanya mendapatkan yang baik, orang jahat berkumpul dengan yang jahat", mungkin ada benarnya. Karena jika salah satu baik atau salah satu jahat, mungkin ada pihak yang tersakiti. Namun, hidup itu terkadang misteri. Orang baik bisa saja kiriman dari Tuhan untuk memperbaiki yang jahat. Mungkin tidak?
Masih banyak faktor lainnya. Tapi tidak mungkin rasanya kita memaksakan segala sesuatu sesuai keinginan. Yang paling penting dalam mencari jodoh atau pasangan hidup harus memiliki rasa "ketertarikan" yang sama. Yaitu, di antaranya Hobby yang sama dan Visi/Misi yang sama, sehingga setiap hari arah kita sama, satu tujuan. Jangan tergesa-gesa karena desakan orang tua atau lingkungan. Karena yang akan menjalani pernikahan adalah kita, bukan mereka. Dan ingat, sementara orang-orang mengatakan 1 tahun pertama pernikahan adalah "hangat-hangatnya" alias masa "Honeymoon", kenyataan sesungguhnya tidak demikian. Karena awal pernikahan adalah masa-masa terberat ketika Anda harus menyesuaikan diri dengan pasangan dalam segala hal. Jangan lupa, senantiasa berdoa minta yang terbaik dari yang maha Kuasa. Karena Dialah yang paling tahu apa yang terbaik untuk Anda. Peace!
Baca Artikel Menarik lainnya klik pada judul:
Klik Label "Chit-Chat" di bawah untuk artikel lainnya
Comments
Post a Comment
Leave a comment: