Benci Hari Ibu, Natal Dan Tahun Baru

blue christmas

Saya benci hari Ibu, tidak suka Natal apalagi Tahun Baru.  Di saat kebanyakan orang menantikan bulan Desember tidak demikian halnya dengan saya. Kedengarannya ekstrim. Tapi begitulah keadaannya.

Benci Hari Ibu

Ibu saya sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Dan sejak itu saya benci hari Ibu. Apalagi jika tanggal 22 Desember sudah tiba, rata-rata orang memposting kata-kata mutiara pada halaman sosial media mereka tentang perasaan mereka terhadap ibu mereka. Itu semakin sakit rasanya. Hubungan saya dengan ibu saya semasa beliau hidup sangat bagus. Karena itulah saya semakin sedih setiap hari ibu tiba.

Bagi mereka yang memiliki hubungan yang baik, tentu saja ingin mencurahkan perasaan mereka, rasa sayang mereka terhadap ibunya masing-masing. Tapi pernahkah kamu berpikir bagaimana perasaan mereka yang memiliki hubungan tidak baik dengan ibunya? Mungkin mereka benci hari Ibu sama seperti saya, walau dimensinya berbeda. Hari ibu hanya mengingatkan saya dengan ibu saya yang sudah tidak ada. Dan itu membuat saya sedih dan moody sepanjang hari. Di tambah lagi, Natal atau Christmas juga ada di bulan Desember. Lengkaplah sudah penderitaan. Apalagi, sejak tinggal di Kanada dan terpisah dari keluarga (termasuk Ayah, kakak dan adik yang ada di Indonesia semua), saya semakin sebal. Di saat semua orang berkumpul merayakan Natal dan tahun baru bersama, saya tidak bisa.

Seperti layaknya hari besar keagamaan seperti Lebaran atau Natal, di mall di putar lagu rohani. Di radio juga. TV juga sama. Rasanya mau saya timpuk saja semua itu. Kesal sekali. Apalagi, tidak jauh dari Natal, eh Tahun Baru! Saya sendiri hanya berdua suami plus udara Kanada yang dingin sehingga kami benar-benar terkurung di rumah. Boro-boro BBQ. Kena lockdown kedua pulak karena Covid. Lengkap sudah penderitaan.

Makanya, ketika pemerintah mengumumkan Lock Down yang kedua di Kanada, saya adalah orang yang paling berbahagia di muka bumi ini. Kedengarannya jahat dan culas ya. Tapi saya merasa semua orang merasakan apa yang saya rasakan. Haha. Di Kanada, sudah ada larangan bahwa anak tidak mengunjungi orangtua di waktu Natal atau Tahun Baru. Juga sebaliknya. Selain itu, kita tidak diperbolehkan kumpul-kumpul. Jika melanggar, ada denda $10 ribu bagi si penyelenggara atau pemilik rumah dan $750 untuk tiap orang yang terlibat.

Uang denda tersebut, akan masuk kas negara untuk dana Covid. Nah! Akibatnya, semua orang memburu Mall dan pusat perbelanjaan sebelum lock down kedua yang akan diberlakukan 1 hari setelah Natal hingga 1 bulan ke depan.

Natal Dan Tahun Baru Kelabu

Semenjak Covid, di Kanada banyak di adakan pusat konseling dan konsultasi psikologi gratis. Konseling dan konsultasi psikologi tersebut di adakan lewat telpon (melalui hotline) yang tentu saja gratis tidak berbayar. Hal ini, mengingat, sejak Covid, banyak orang menderita stress dan depresi. Faktornya bermacam-macam dari mulai kesedihan bagi mereka yang ditinggal anggota keluarga karena Covid, kehilangan pekerjaan, sedih dengan ketidakpastian Covid hingga masalah rumah tangga. 

Sedangkan di gereja sendiri, karena menjelang Natal, beberapa gereja mengadakan "Blue Christmas". Semacam peringatan ibadah yang kelabu. Bagi mereka yang sedih di masa Natal. Namun, dengan adanya lock down kedua, kemungkinan besar acara tersebut tentu saja tidak ada.

Jadi, ingin rasanya bulan Desember cepat berlalu. Bila perlu hilang saja dari kalender. Untung saja saya sudah tidak jomblo. Jika ya, bertambah lagi yaitu Valentine! Menghilang sajalah tanggal-tanggal itu dari kalender. Daripada membuat asam lambung mendesir karena sedih dan galau. 

Karena faktor itulah, saya menjadi lebih memiliki empati. Saya tidak terlalu lebay mengumbar perasaan di sosial media pada hari-hari tersebut. Karena saya merasakan bahwa tidak semua orang di dunia ini bahagia dan harmonis. Kadangkala, perasaan iri dan dengki itu di picu oleh seseorang yang terlalu berlebihan memperlihatkan sesuatu yang mereka miliki. 

Copyright of Winda Tanu
Klik Label " Chit-Chat" untuk artikel lainnya

Comments

  1. Halo kak Winda..gmn kabarnya? Keep healthy n keep save yaa 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Cutie Blue, Aww you are so sweet!! Makasih ya sudah jd pembaca setia blog aku.. and kita disini baik2 saja, doa terbaik utk kamu and keluarga smg slalu sehat juga ya. Take care...;)

      Delete
  2. Kak Winda sekeluarga, sehat selalu yaa.. wish the best for you, terimakasih untuk semua inside2nya di blog ini, saya baru seminggu baca hampir semua post blog kaka setelah menemukannya tidak sengaja melalui Search engine. Ak bener2 pingin banget berangkat kesana malah, bener2 jenuh dengan negara tercintah ini, persaingan "tidak sehat" dan ketidakadilan makin meraja lela .. huhu
    Semoga segera terwujud. Ameenn.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Cahaya Bulan, terima kasih sudah mampir :) doa sy yg terbaik utk kamu and keluarga semoga sehat selalu ya and baik2 senantiasa. Semoga suatu saat cita2nya terkabul ya. Dan ada jalan keluarnya. Pasti jika niat baik, pasti ada jalan. Semangat ya

      Delete
  3. Kak tinggal dimana? Aku di Manitoba kak.

    ReplyDelete

Post a Comment

Leave a comment:

Pictures & Contents in this Blog are copyright of Winda Tanu. No Copies are allowed w/o Permission.

Popular posts from this blog

Suka Duka Hidup Di Kanada 2

Peraturan Menyetir Di Kanada 1