Kena Penyakit Suntuk

Belakangan ini rasanya suntuk sekali. Malas melakukan apa-apa. Kena penyakit suntuk. Ternyata, penyakit suntuk ini istilahnya "malaise". Menurut istilah kedokteran, penyakit malaise dapat dikaitkan dengan situasi tertentu dimana kita merasa lesu tidak bergairah. Kemungkinan dikaitkan dengan kondisi atau penyakit tertentu. Namun bisa jadi karena kondisi psikis.

Merasa Suntuk

Namun, secara umum, orang bisa juga menyebut penyakit malaise sebagai suatu kondisi dimana kita tidak ingin melakukan apa-apa, selalu menunda hal-hal tertentu. Mau melakukan ini "ah nanti dulu deh". Mau mengerjakan itu, "ah besok saja". Mungkin istilah di Indonesia "suntuk".

Belakangan ini, saya di dera penyakit suntuk malaise ini. Apalagi, musim dingin tahun ini di Kanada sangat parah. Cuaca tidak menentu. Kadang dingin bisa mencapai minus 20 Celcius. Kadang tidak begitu dingin namun salju turun sangat tebal. Besoknya, udara bisa naik diatas nol drajat yang mengakibatkan salju mencair dan genangan air dimana-mana. Eh besoknya bisa mendadak suhu udara menurun drastis dibawah nol. Salju yang sudah mencair dan mengenang menjadi es bening yang sangat licin. 

Jika sudah demikian, kita tidak bisa keluar rumah karena sangat licin. Kita harus memakai sepatu khusus yang bagian bawahnya sedikit tajam. Dua orang teman sudah mengalami jatuh karena hal ini. Yah, begitulah. Jika tidak demikian bukan Kanada namanya. Dan kita di sini sudah terbiasa dengan hal ini.

Kira-kira, teman-teman di Indonesia apakah pernah merasakan hal suntuk begini? Jika ya, saya pikir harusnya "rugi". Karena di Indonesia, kita bisa melakukan banyak hal loh:
  • Udara di Indonesia memang panas. Tapi, kita bisa "mengungsi" ke mall secara gratis dan "ngadem". Untuk berkendara di Indonesia tidak masalah. Taksi bertebaran dimana-mana. Taksi online maupun ojek online. Coba di Kanada, mana bisa?
  • Bosan dengan kegiatan di rumah, di Indonesia bisa nyalakan TV dan lihat berita. Walau kadang tidak bermutu (maaf ya), tapi percayalah, kadang-kadang kita terhibur juga loh!
  • Keluar pintu rumah, ada jajanan keliling. Pesan makanan lewat aplikasi online juga mudah. Di Kanada, bisa sih. Tapi yang dijual makanannya itu-itu saja. Sampai "eneg" rasanya.
  • Percayalah, mall di Kanada tidak semeriah di Indonesia. Apalagi sejak Covid, mall dekat rumah kami menjelang bangkrut dan tutup buku. Toko di dalam mall tersebut tinggal 3 yang masih buka. Itupun kembang kempis tanpa pembeli. Sisanya, semua toko tutup dan di grendel dengan pintu besi alias bangkrut.
  • Memandang keluar, hanya tampak salju putih bergunung-gunung. Mau keluar rasanya malas. Dingin, licin dan begitu masuk ke dalam rumah tau-tau perut kembung dan bersin-bersin. Haaa
  • Mau mewarnai dan melukis, rasanya suntuk. Mau merajut, agak bosan. Mau nonton TV acaranya itu-itu saja. Beritanya pun sama. Nonton Netflix belum ada film yang menarik. Bingung mau melakukan apa.
  • Mau menulis blog, bingung topiknya apa. Dan rasanya ya itu... malaise alias malas. 
Ya sekianlah curhat hari ini. Mohon maaf jika blog kali ini tidak bermutu dan sekedar curhat. Mohon jangan men"judge" saya dengan mengatakan bahwa saya tidak bersyukur. Saya sangat bersyukur dengan hidup ini. Namun, sekali-kali boleh lah yauw berkeluh kesah.  Sampai ketemu di blog selanjutnya jika penyakit malaise ini sudah pergi.

Copyright of Winda Tanu

Comments

Pictures & Contents in this Blog are copyright of Winda Tanu. No Copies are allowed w/o Permission.

Popular posts from this blog

Fakta Unik Jika Ingin Membeli Mobil Di Kanada

Hidup Di Kanada : Mencari Kerja Di Kanada

Pensiun Dan Masa Tua Di Kanada