Susahnya Bisnis Makanan Di Kanada

bisnis makanan di kanada

Kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai susahnya bisnis makanan di Kanada. Beberapa orang menanyakan kepada saya apakah mudah jika kita ingin membuka restoran atau bisnis katering. Jawabannya susah dan banyak tantangannya. 

Bisnis Makanan Di Kanada

Mengapa susah untuk bisnis makanan di Kanada? Berikut alasannya:
  • Untuk pengajuan ijin, mungkin tidak susah dan tidak banyak birokrasi (walau saya belum pernah mengajukan ijin). Tapi mengingat negara ini minim birokrasi, logikanya, pasti prosesnya tidak bertele-tele dan ada kepastian. Tidak ada sogok menyogok di negara ini. Semua serba transparan dan prosesnya terarah. 
  • Biaya sewa yang mahal. Saya banyak mendengar, biaya sewa untuk ruangan entah di mall, foodcourt ataupun untuk restauran sangat mahal. Pernah di dekat rumah ada toko Sushi baru buka di dalam Mall. Ternyata baru 2 tahun sudah gulung tikar. Pemiliknya mengeluh harga sewanya sangat mahal padahal ukurannya hanya 3x3m itu sudah termasuk dapur di dalamnya. Jadi hanya berupa kios take away. Beberapa usaha lain bahkan tidak hanya gulung tikar, tapi juga meninggalkan hutang akibat menunggak sewa berbulan-bulan.
  • Ketatnya protokol kesehatan. Di Kanada, restoran banyak sekali diinspeksi mendadak alias "sidak" dari dinas kesehatan Kanada. Belum lagi, salah sedikit dengan kebersihan, kita bisa mendapat komplain bahkan denda. Polisi bisa turun tangan dan berurusan dengan hukum jika kita ketahuan kurang bersih. Apalagi sampai ada yang sakit perut dan melayangkan gugatan atau laporan ke Polisi. 
  • Orang Indonesia tidak terlalu banyak. Jika kita ingin menjual makanan Indonesia, maka pastikan kita tinggal dikawasan yang banyak orang Indonesia bermukim. Cilakanya, sebagian besar orang Indonesia di Kanada pintar memasak. Semua karena keadaan! Kita jadi mau tidak mau memasak sendiri makanan kita. Alhasil, masakan kita kurang peminat karena orang-orang lebih baik memasak sendiri daripada membeli dengan harga mahal dan rasa kurang sesuai di lidah. Kalaupun nekat membuka restoran Indonesia, orang Kanada jarang ada yang beli. Pernah di dekat rumah kami ada yang membuka menu Sate di foodcourt. Dengar-dengar, hanya hitungan bulan sudah gulung tikar karena tidak ada yang membeli. 
  • Pelanggan yang rewel dan reseh. Satu hal yang saya kurang suka di negara ini adalah orang yang reseh, rewel namun bisa seenaknya komplain. Hal ini, rasanya kurang etis di dunia bisnis. Di Indonesia, jika kita tidak suka dengan satu restoran, mungkin kita tidak akan datang lagi ke restoran tersebut. Di Kanada, pelanggan bisa meminta uangnya dikembalikan! Pernah saya melihat pemilik restoran dimarah-marahi oleh sejenis Gojek online. Supir Gojek online tersebut minta uangnya dikembalikan karena pelanggan yang membeli makanan menolak makanannya karena tidak sesuai dan banyak sausnya. Menu yang dipesan adalah sejenis masakan Chinese yang berkuah ala Capcay atau Cah Sayur. Tentu saja memakai kuah saus tiram. Saya merasa sangat kasihan dengan pemilik restoran tersebut. Wajahnya merah menahan tangis. Padahal dia adalah laki-laki. Bayangkan saja, belum ada pemasukan namun sudah harus keluar uang untuk mengembalikan uang orang! Tidak berapa lama, restoran tersebut bangkrut alias tutup selamanya.
  • Harga bahan makanan yang mahal. Bumbu Indonesia tentu saja lebih mahal di Kanada. Oleh karenanya, kita harus mematok harga makanan yang juga sedikit mahal. Tentu saja, warga Indonesia yang ada di Kanada lebih baik memasak sendiri makanan Indonesia daripada membeli. Apalagi mereka rata-rata bisa memasak.
Poin di atas adalah sebagian kecil. Belum lagi masalah pembuangan sampah atau limbah minyak goreng. Di Kanada kita tidak bisa seenaknya membuang limbah makanan. Minyak goreng jika sudah sedikit kotor, harus diganti. Minyak yang kotor ada aturan tertentu untuk membuangnya. Saya tidak tahu apakah akan dikenakan biaya atau tidak untuk pembuangan ini.

Belum lagi, kemasan makanan yang harus memenuhi standard tertentu. Tidak bisa kita membungkus makanan dengan plastik ala restoran di Indonesia. Pokoknya ribet dan banyak aturan. Oleh karenanya, jika ingin membuka usaha makanan di Kanada, ada baiknya gali informasi sebanyak-banyaknya. Beberapa orang Indonesia tidak sukses alias banyak yang gulung tikar. Walau ada dua atau tiga orang yang berhasil hingga saat ini. 

Copyright of Winda Tanu
Photo credit from Pixabay

Comments

  1. Saya jadi ingat apa yang pernah ibu saya ceritakan soal konsekuensi kalo mau buka usaha kuliner di kanada, seperti kak Winda ceritakan disini.
    Sehat selalu kak Winda, tetep menulis dan memberikan manfaat. 🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Syarif sudah menjadi pembaca setia blog saya.. jadi terharu, sy menulis tidak sia2.. ada yang baca. Sehat selalu Syarif dan tetap semangat menjalani hari2 ya.. salam utk keluarga :)

      Delete

Post a Comment

Leave a comment:

Pictures & Contents in this Blog are copyright of Winda Tanu. No Copies are allowed w/o Permission.

Popular posts from this blog

Hidup Di Kanada : Mencari Kerja Di Kanada

Hidup Di Kanada 2: Ingin Pindah Ke Kanada?

Suka Duka Hidup Di Kanada 1