Belajar Kuat Mental Dari Orang Kanada

Jika di amati, orang Kanada memiliki mental yang sangat kuat. Dan saya belajar kuat mental dari orang Kanada dan pengalaman sehari-hari. 

Belajar Kuat Mental 

Musim dingin tahun 2021 dan 2022 ini lumayan hits. Entah kenapa udara sangat dingin di luar dari biasanya. Biasanya setiap tahun, udara dingin di bawah -30C hanya sekitar 5 hari setiap satu musim dingin. Namun tahun ini, sudah hampir sebulan ini udara selalu kisaran -20. Ditambah angin kencang, maka ramalan cuaca mengatakan -30 di tambah angin.

Salju yang biasanya banyak, tahun ini tidak terlalu tebal. Tetapi dingin luar biasa. Sehingga kita terasa seperti tinggal di dalam freezer. Jika kulkas kita terlalu penuh, orang memanfaatkan garasi untuk menyimpan daging. Karena akan beku! 

Namun, pagi ini saya melihat di belakang rumah kami beberapa orang bekerja mengganti tiang listrik yang sudah tua. Tiang listrik di Kanada tidak dari besi melainkan batang pohon. Entah pohon apa, pokoknya sangat besar, tinggi dan kokoh. Sialnya, tiang listrik dibelakang rumah tersebut beberapa tahun ini sering di patuki burung Woodpecker. Sejenis burung di film WoodyWoodpecker. Burung tersebut membuat lubang pada tiang tersebut.

Singkat kata, saya sangat kagum melihat orang-orang tersebut. Bayangkan saja, udara di luar sangat dingin! Minus 15 bahkan jika ada angin, rasanya wajah kita menjadi beku! Mereka memakai baju khusus seperti orang hendak pergi ke Bulan. Berlapis-lapis dan tutup wajah yang kedap. Pagi-pagi jam 8 pun mereka sudah siap bekerja. Apalagi, untuk mengganti tiang listrik, mereka memakai peralatan khusus dan mereka harus naik hingga ke atas tiang listrik yang tinggi. Saya tidak dapat membayangkan jika saya bekerja seperti itu. Mungkin saya sudah mati kedinginan.

Orang Kanada memang kuat mental. Saya bisa katakan demikian karena saya jarang melihat mereka mengeluh. Setelah kamu tinggal di Kanada bertahun-tahun, mungkin kamu baru dapat merasakan hal itu. Dan selama ini saya baru sadar bahwa kehidupan saya di Indonesia dulu sangat dimanjakan.

Bayangkan saja, di Jakarta jika saya ingin pergi, ke depan rumah sudah banyak Bajaj, Taksi, Taksi Online hingga Bus. Saya bisa memberhentikan mereka kapan saja karena mereka lewat tanpa jam tertentu. Di Kanada, mana bisa! Untuk naik Bus di Kanada, kamu harus menunggu jam-jam tertentu. Bayangkan jika musim dingin tiba dan kamu harus menunggu di halte bus yang dingin.

Belum lagi jika hendak pesan makanan. Di Jakarta sangat mudah. Makanan bisa dipesan online, hingga manicure dan pedicure online! Mungkin karena terlalu dimanjakan, karakter kita menjadi manja dan sedikit lebay.

Saya pernah melihat anak kecil menangis ketika ingin di suntik. Jika di Indonesia suster dengan lemah lembut menunggu si anak hingga berhenti menangis, di Kanada jangan harap. Namun Suster tersebut berkata "Jangan menangis, ini hanya sebentar, berhitunglah hingga 5 maka akan selesai". Dan setelah selesai di suntik, anak tersebut masih menangis. Suster tersebut bertanya "kenapa masih nangis? kan sudah selesai... it's over." Saya tertegun. Saya belajar bahwa jika masalah sudah selesai ya sudah. Jangan dipanjang-panjangkan dan tidak dibikin lebay. Berbeda dengan apa yang saya lihat di Indonesia. Jika ada satu kasus yang sedang trending, orang bisa membicarakannya hingga berbulan-bulan. Infotainment pun bisa memuat beritanya hingga berminggu-minggu.

Sejak saat itu, saya belajar menjadi kuat mental. Apalagi sudah tinggal di negara ini. Jika badan agak sedikit kurang fit, saya tetap keluar rumah untuk sekedar berbelanja barang sehari-hari atau kegiatan lainnya. Dan tidak berleyeh-leyeh di tempat tidur. Jika ada hal yang membuat sedih, saya berusaha untuk tidak berlarut-larut.

Intinya, kehidupan di luar negeri sangat menempa mental saya. Dan mental saya menjadi lebih kuat karena kehidupan yang serba mandiri dan tidak dimanjakan.

Copyright of Winda Tanu